Negeri Tiga Dimensi
"Biarlah bu, toh ia sudah besar. Sudah saatnya ia tahu apa itu cinta," ujar bapak dengan tidak menghiraukan kekhawatiran ibu.
"Tapi, kita juga jangan membiarkannya pak," balas ibu dengan wajah terbawa cemas.
"Lihat tuh si Denisa. Terpaksa berhenti sekolah dan keluarganya pasti malu besar menerima kenyataannya puteri bungsunya hamil di luar nikah."
"Kita berharap Nalisa tidak begitu, bu."
Pagi di dalam bulan Januari yang tercium seretan debu-debu yang tertimpa musim penghujan, barisan tenda kebahagiaan di area rumah Haji Hasan terbentang. Megah. Meruang lega untuk ditempati para undangan. Gerimis berhenti setengah jam sebelum akad nikah dilangsungkan. "Semoga tidak deras,"
"Biarlah bu, toh ia sudah besar. Sudah saatnya ia tahu apa itu cinta," ujar bapak dengan tidak menghiraukan kekhawatiran ibu.
"Tapi, kita juga jangan membiarkannya pak," balas ibu dengan wajah terbawa cemas.
"Lihat tuh si Denisa. Terpaksa berhenti sekolah dan keluarganya pasti malu besar menerima kenyataannya puteri bungsunya hamil di luar nikah."
"Kita berharap Nalisa tidak begitu, bu."
Pagi di dalam bulan Januari yang tercium seretan debu-debu yang tertimpa musim penghujan, barisan tenda kebahagiaan di area rumah Haji Hasan terbentang. Megah. Meruang lega untuk ditempati para undangan. Gerimis berhenti setengah jam sebelum akad nikah dilangsungkan. "Semoga tidak deras,"
